Keluar dari zona nyaman
Lakukanlah sesuatu yang bernilai, hanya karenanya-lah Anda akan
menjadi seorang yang bernilai.
Mario Teguh
Tinggal nyaman di dalam comfort zone
alias zona nyaman ibarat katak dalam tempurung. Apa yang kita tahu dan alami
itu-itu saja. Pada gilirannya, apa yang kita dapat, yach, hanya itu-itu saja
juga. Atau, lebih parah lagi, zona nyaman kita menjadi tidak lagi nyaman karena
serbuan dari dunia luar. Apa lagi kita yang
setatusnya masih santri, yang harusnya giat-giatnya dalam menuntut ilmu malah
asik-asikan, santai-santaian, dan bahkan mengabaikan ilmu yang di berikan oleh
para ustadz, atau para kiai. Selain itu banyak juga santri yang menghabiskan
hari-harinya hanya dengan bersandau gura di kamar, yang lebih menghawatirkan
banyak santri yang sudah berani melanggar peraturan yang di tetapkan pondok,
hanya karena mereka menginginkan kebebasan, kebesan tak selamanya akan terasa
menyenangkan, bahkan kebebasan tak jarang menghantarkan kepada kesengsaraan. Ada
suatu pepatah mengatakan bahwa penyesalan itu selalu datang terakhir. Mungkin kita
saat ini belum merasakan yang namanya penyesalan, penyesalan itu akan kita
rasakan setelah kita terjun kemasyarakat, yang mana tuntutan demi tuntutan akan
selalu menghantui. Untuk itu, kita perlu menata pikiran sedemikian rupa
sehingga pemikiran-pemikiran negatif, yang tidak mendukung dapat dihilangkan.
Merubah persepsi dapat membantu kita mengurangi rasa cemas dan takut berada di
dalam situasi yang tidak menentu. Selain merubah persepsi, masih ada beberapa
cara untuk keluar dari zona nyaman.
Penasaran?
Yuk, langsung saja kita simak penjabarannya berikut ini.
Belajar Sesuatu
Yang Baru
Setidaknya, mempelajari
sesuatu yang baru memiliki dua keuntungan. Yang pertama, kita membiasakan diri
berada di dalam situasi yang baru. Yang ke dua kita bisa mendapatkan
pengalaman yang bakal terkesan dan tak kan terlupakan. Sebagai santri kita
harus memiliki jiwa-jiwa petualang yang mana kita harus berani dalam mencoba
hal baru, karena dengan mencoba kita akan tau seberapa kemampuan kita, baik itu
mencoba belajar secara otodidak atau belajar menyampaikan atau mengajar yang
baik. Karena kesempatan mencoba itu hanya ada satu kali. Dan biasanya
kesempatan kedua tidak akan seindah kesempatan pertama. Maka beranilah dalam
mencoba hal baru, jangan pernah menyanyiakan hidup kita yang hanya sekali ini. Ingat
hidup hanya sekali gunakanlah sebaik mungkin hidup yang singkat ini agar
kehidupan kita memiliki makna yang berarti.
Perluas Sudut Pandang
Untuk keluar dari zona nyaman,
kita perlu memperluas perspektif kita. Ini dikarenakan, situasi baru harus
didekati dengan perspektif yang berbeda. Orang-orang yang berada di dalam
situasi itu memiliki pandangan yang sama sekali berbeda dengan pandangan kita.
Sehingga harus banyak wawasan dan pengetahuan yang kita miliki, dengan
pengetahuan dan keteramplan kita dapat memperluas sudut pandang, memperluas
sudut pandang sangat penting karena seiring berjalanya waktu semakin terbuka
luas globalisasi. Untuk menyikapi itu kita perlu yang namanya menambah wawasan
pengetahuan agar tida tertinggal zamaz.
Tentukan Tujuan
Keluar dari zona nyaman akan
berkali lipat lebih sulit manakala kita tidak memiliki tujuan yang jelas. Ini
sama artinya kita tidak memiliki persiapan. Kita sama sekali buta dengan
situasi baru; Kita sama sekali tidak tahu apa yang ada di luar sana. Jika kita
tidak siap dengan kegagalan, maka keluar dari zona nyaman justru akan membuat
kita jera. Tujuan merupakan salah satu mengapa kita hidup, seandainya
kita hidup tapi tak memiliki tujuan maka sama artinya kita dengan mayat hidup,
yang hanya menghabiskan waktunya dengan luntang lantung tak jelas kemana hidup
hanya mengikuti arah angin. Seorang santri harus memiliki tujuan yang jelas,
karena mereka dididik, dijauhkan dari orang tua dan sebagainya hanya untuk
membentuk jati diri dan memiliki tujuan yang jelas, sehingga jikalau kita
keluar kita sudah memiliki paning dan tujuan yang jelas, apa gunanya jikalau
kita mondok lama-lama tapi tak memiliki tujuan sama sekali hanya akan membuang –buang
usia. Selain itu tak ada gunanya. Begitulah pentingnya pembinaan pesantren
dalam membentuk kepribadian dan tujuan yang jelas penghasil insan pemimpin yang
berkualitas.
Bergaul dengan orang yang berbeda
Kita sering kali
memilih teman atau rekan karena memiliki kesamaan. Lakukan sebaliknya, cobalah
menemukan seseorang yang lebih gila dari Anda. Gila disini bukan gila
dalam tanda kutip, tapi gila dalam hal yang bermanfaat bagi semua orang bukan
hanya bagi dirinya sendiri.
Bergaul dengan
siapa saja boleh tak ada larangan dan tak ada pilih memilih, hanya bagaimana
kita menyikapi pergaulan tersebut. jangan sampai pergaulan yang menjerumuskan
kita, tapi bagaimana kita yang harus menjerumuskan teman kita ke jalan yang
lebih baik, itulah yang paling sulit untuk dilakukan, apalagi kehidupan di
pondok yang mana yang paling banyak pengikiunya mereka yang berhak untuk
menentukan, bahkan mereka semena-menanya dengan yeman yang tak sependapat
dengan pikiranya, ini yang harus kita ubah.
Bayangkan keberhasilan Anda
Jika bersedia
menghabiskan beberapa menit dari setiap hari yang Anda jalani untuk
memvisualisasikan kesuksesan, Anda akan lebih bersedia mengambil risiko.
Biarkan otak Anda istirahat dan melamun sejenak dan Anda akan kagum pada
hasilnya. Karena membayangkan kesuksesan bukan lah hal yang sia-sia, itu
dapat meningkatkan semangat kita ketika semangat kita sedang melemah, kita
sering merasakan yang namanya futur semangat, bahkan semua orang pernah
merasakanya dalam hidup yang mereka jalani, ta ada satu pun manusia yang tak
mernah yang namanya futur semangat, nah salah satunya dengan membayangkan
keberhasilan dan kesuksesan kita, agar semangat kita kembali pulih.
Berdo’a dan Tawakal
Ini adalah langkah
terahir yang harus kita lakukan, setelah semua tips dan usaha kita lakukan
yakni berdoa dan tawakal, karena segala sesuatunya bukan kita yang dapat
menentukanya, Allahlah segala penentu perkara, dengan didorong dengan Doa dan
tawakal keinginan kita lebih mudah terkabul, bukan berarti setiap usaha dan
diiringi dengan doa dan tawakal pasti terkabul, belum tentu seandainya
keinginankita tak terkabul maka itu bukan yang terbaik buat kita, tapi Allah
telah memilihkan pilihanya yang terbaik untuk hambanya yang terbaik. Karena Allah
lebih mengetahui apa yang kita tidak ketahuilah. Percayalah bahwa Allah tak
akan pernah membawa hambanya ke jurang kesengsaraan, Allah akan selalu
memberikan jalan yang terbaik buat hamba-hambanya, tapi kita sering salah dalam
memaknai kegagalan , kita sering menyalah kan Allah yang melakukanya. Mulai ini
kita harus selalu berperasangka yang baik terhadap Tuhan kita, karean ada ayat
dalam al-quran yang mengatakan bahwa Allah itu gimana hambanya seandainya
hambanya berpikiran bik dengan-Nya maka ia akan melakukan kebaikan pada
hambanya, dan sebaliknya..
By: Iqbal S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar