Jumat, 28 November 2014

Keluar dari zona nyaman

Lakukanlah sesuatu yang bernilai, hanya karenanya-lah Anda akan menjadi seorang yang bernilai.
Mario Teguh
Tinggal nyaman di dalam comfort zone alias zona nyaman ibarat katak dalam tempurung. Apa yang kita tahu dan alami itu-itu saja. Pada gilirannya, apa yang kita dapat, yach, hanya itu-itu saja juga. Atau, lebih parah lagi, zona nyaman kita menjadi tidak lagi nyaman karena serbuan dari dunia luar. Apa lagi kita yang setatusnya masih santri, yang harusnya giat-giatnya dalam menuntut ilmu malah asik-asikan, santai-santaian, dan bahkan mengabaikan ilmu yang di berikan oleh para ustadz, atau para kiai. Selain itu banyak juga santri yang menghabiskan hari-harinya hanya dengan bersandau gura di kamar, yang lebih menghawatirkan banyak santri yang sudah berani melanggar peraturan yang di tetapkan pondok, hanya karena mereka menginginkan kebebasan, kebesan tak selamanya akan terasa menyenangkan, bahkan kebebasan tak jarang menghantarkan kepada kesengsaraan. Ada suatu pepatah mengatakan bahwa penyesalan itu selalu datang terakhir. Mungkin kita saat ini belum merasakan yang namanya penyesalan, penyesalan itu akan kita rasakan setelah kita terjun kemasyarakat, yang mana tuntutan demi tuntutan akan selalu menghantui. Untuk itu, kita perlu menata pikiran sedemikian rupa sehingga pemikiran-pemikiran negatif, yang tidak mendukung dapat dihilangkan. Merubah persepsi dapat membantu kita mengurangi rasa cemas dan takut berada di dalam situasi yang tidak menentu. Selain merubah persepsi, masih ada beberapa cara untuk keluar dari zona nyaman.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita simak penjabarannya berikut ini.
Belajar Sesuatu Yang Baru
Setidaknya, mempelajari sesuatu yang baru memiliki dua keuntungan. Yang pertama, kita membiasakan diri berada di dalam situasi yang baru. Yang ke dua kita bisa mendapatkan pengalaman yang bakal terkesan dan tak kan terlupakan. Sebagai santri kita harus memiliki jiwa-jiwa petualang yang mana kita harus berani dalam mencoba hal baru, karena dengan mencoba kita akan tau seberapa kemampuan kita, baik itu mencoba belajar secara otodidak atau belajar menyampaikan atau mengajar yang baik. Karena kesempatan mencoba itu hanya ada satu kali. Dan biasanya kesempatan kedua tidak akan seindah kesempatan pertama. Maka beranilah dalam mencoba hal baru, jangan pernah menyanyiakan hidup kita yang hanya sekali ini. Ingat hidup hanya sekali gunakanlah sebaik mungkin hidup yang singkat ini agar kehidupan kita memiliki makna yang berarti.
Perluas Sudut Pandang
Untuk keluar dari zona nyaman, kita perlu memperluas perspektif kita. Ini dikarenakan, situasi baru harus didekati dengan perspektif yang berbeda. Orang-orang yang berada di dalam situasi itu memiliki pandangan yang sama sekali berbeda dengan pandangan kita. Sehingga harus banyak wawasan dan pengetahuan yang kita miliki, dengan pengetahuan dan keteramplan kita dapat memperluas sudut pandang, memperluas sudut pandang sangat penting karena seiring berjalanya waktu semakin terbuka luas globalisasi. Untuk menyikapi itu kita perlu yang namanya menambah wawasan pengetahuan agar tida tertinggal zamaz.
Tentukan Tujuan
Keluar dari zona nyaman akan berkali lipat lebih sulit manakala kita tidak memiliki tujuan yang jelas. Ini sama artinya kita tidak memiliki persiapan. Kita sama sekali buta dengan situasi baru; Kita sama sekali tidak tahu apa yang ada di luar sana. Jika kita tidak siap dengan kegagalan, maka keluar dari zona nyaman justru akan membuat kita jera. Tujuan merupakan salah satu mengapa kita hidup, seandainya kita hidup tapi tak memiliki tujuan maka sama artinya kita dengan mayat hidup, yang hanya menghabiskan waktunya dengan luntang lantung tak jelas kemana hidup hanya mengikuti arah angin. Seorang santri harus memiliki tujuan yang jelas, karena mereka dididik, dijauhkan dari orang tua dan sebagainya hanya untuk membentuk jati diri dan memiliki tujuan yang jelas, sehingga jikalau kita keluar kita sudah memiliki paning dan tujuan yang jelas, apa gunanya jikalau kita mondok lama-lama tapi tak memiliki tujuan sama sekali hanya akan membuang –buang usia. Selain itu tak ada gunanya. Begitulah pentingnya pembinaan pesantren dalam membentuk kepribadian dan tujuan yang jelas penghasil insan pemimpin yang berkualitas.
Bergaul dengan orang yang berbeda
Kita sering kali memilih teman atau rekan karena memiliki kesamaan. Lakukan sebaliknya, cobalah menemukan seseorang yang lebih gila dari Anda. Gila disini bukan gila dalam tanda kutip, tapi gila dalam hal yang bermanfaat bagi semua orang bukan hanya bagi dirinya sendiri.
Bergaul dengan siapa saja boleh tak ada larangan dan tak ada pilih memilih, hanya bagaimana kita menyikapi pergaulan tersebut. jangan sampai pergaulan yang menjerumuskan kita, tapi bagaimana kita yang harus menjerumuskan teman kita ke jalan yang lebih baik, itulah yang paling sulit untuk dilakukan, apalagi kehidupan di pondok yang mana yang paling banyak pengikiunya mereka yang berhak untuk menentukan, bahkan mereka semena-menanya dengan yeman yang tak sependapat dengan pikiranya, ini yang harus kita ubah.
Bayangkan keberhasilan Anda
Jika bersedia menghabiskan beberapa menit dari setiap hari yang Anda jalani untuk memvisualisasikan kesuksesan, Anda akan lebih bersedia mengambil risiko. Biarkan otak Anda istirahat dan melamun sejenak dan Anda akan kagum pada hasilnya. Karena membayangkan kesuksesan bukan lah hal yang sia-sia, itu dapat meningkatkan semangat kita ketika semangat kita sedang melemah, kita sering merasakan yang namanya futur semangat, bahkan semua orang pernah merasakanya dalam hidup yang mereka jalani, ta ada satu pun manusia yang tak mernah yang namanya futur semangat, nah salah satunya dengan membayangkan keberhasilan dan kesuksesan kita, agar semangat kita kembali pulih.
Berdo’a dan Tawakal
Ini adalah langkah terahir yang harus kita lakukan, setelah semua tips dan usaha kita lakukan yakni berdoa dan tawakal, karena segala sesuatunya bukan kita yang dapat menentukanya, Allahlah segala penentu perkara, dengan didorong dengan Doa dan tawakal keinginan kita lebih mudah terkabul, bukan berarti setiap usaha dan diiringi dengan doa dan tawakal pasti terkabul, belum tentu seandainya keinginankita tak terkabul maka itu bukan yang terbaik buat kita, tapi Allah telah memilihkan pilihanya yang terbaik untuk hambanya yang terbaik. Karena Allah lebih mengetahui apa yang kita tidak ketahuilah. Percayalah bahwa Allah tak akan pernah membawa hambanya ke jurang kesengsaraan, Allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik buat hamba-hambanya, tapi kita sering salah dalam memaknai kegagalan , kita sering menyalah kan Allah yang melakukanya. Mulai ini kita harus selalu berperasangka yang baik terhadap Tuhan kita, karean ada ayat dalam al-quran yang mengatakan bahwa Allah itu gimana hambanya seandainya hambanya berpikiran bik dengan-Nya maka ia akan melakukan kebaikan pada hambanya, dan sebaliknya..
 By: Iqbal S


Tidak ada komentar:

Posting Komentar