Sabtu, 29 November 2014

Merawat Semangat di Kalangan Pondok Pesantren

Tugas manusia adalah membebaskan diri dari penjara ilusi yang dibuatnya dengan memperluas lingkaran pengertian dan belas kasih kita sehingga dapat dirasakan oleh segenap makhluk hidup dan seantero alam di dalam keindahannya.
(Albert Einstein)

            Dalam kehidupan merupakan hal biasa yang mana ketika semangat kita selalu mengalami yang namanya naik turun, terkadang saat kita sedang bermalas-malasan maka pada saat itulah semangat kita mengalami yang namanya penurunan bahkan semangat kita berada pada titik terendah. Kejadian ini merupakan hal yang biasa yang selalu dialami oleh setiap manusia, bahkan sang motivator yang sudah terkemuka namanya mereka sering juga mengalami futur semangat. Namun Dalam kondisi tertentu kita berada dalam sebuah keadaan dimana semangat kita sedang berkobar dengan sangat hebatnya. Semangat yang dirasa begitu menggebu-gebu seakaan akan tidak akan ada yang bisa menghentikan setiap langkah-langkah kita. Itulah yang namanya semangat selalu naik dan turun.
            Apa lagi kita yang notabenya sebagai santri, pasti banyak godaan dan rintangan yang membuat kita menjadi futur semangat, apalagi semangat dalam hal mencari ilmu. Orang yang mencari ilmu sangatlah besar godaanya, baik itu rindu keluarga, kaka, adik, sahabat dirumah dan mungkin bisa jadi ada juga yang rindu pacarnya di rumah. Itu semua salah satu yang dapat membuat semangat kita menjadi turun bahkan bisa mencapai pada titik terendah.
            Maka dari itu kita butuh seorang motivator yang dapat mengubah diri kita, salah satu motivator terbesar bagi para santri adalah Kiai mereka yang mana para santri ingin meniru tingkah laku Kiainya, bahkan mereka sangan takdim di depan Kiai, mengapa demikian karena bagi seorang santri yang terpenting bukanlah berapa banyak ilmu yang mereka timba dari Kiai atau Ustdaznya, melainkan bagaimana mereka bisa mendapatkan barokah dari Kiainya, mereka rela melakuan apapun hanya demi mandapatkan barokah, para santri sering berpikiran bahwa dengan barokah Kiainya mereka dengan mudah mendapatkan Ilmu dan mengamalkanya, sehingga apa yang mereka peroleh bisa bermanfaat dikalangan masyarakat kela.
            Seorang motivator ga harus orang yang yang selalu terlihat di saluran media, baik majalah maupun sosial media, tapi kita juga bisa melihat teman di sekitar lingkungan kita yang dapat memberikan manfaat baigi semua orang yang selalu disampingnya, karena seorang motivator tidaklah harus mereka yang selalu berkoar-koar untuk mengubahorang lain, melainkan mereka yang bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Selain motivator impian juga sangat membantu untuk selalu memberikan semangat kepada kita untuk bisa menjadi lebih baik, semua manusia pasti punya yang namanya impian, ta ada satupun manusia yang tidak mempunyai yang namanya impian karena impian adalah salah satu tujuan untuk apa kita hidup, manusia yang tidak mempunyai impian mereka dianggap sebagai mayat hidup yang mana keseharianya hanya di penuhi dengan hal-hal yang sia-sia, karena mereka tidak tau untuk apa mereka dilahirkan kedunia ini.
            Mimpi aja tidak ncukup untuk selalu meningkatkan semangat kita, kita juga harus mengimbanginya dengan hal-hal atau kegiatan yang positif yang bisa mendukung terwujudnya sebuah mimpi. Contohnya saja jika anda memiliki mimpi untuk menjadi seorang Kiai maka hal-hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kiai kita dalam berperilaku,maupun berpakain. Kita patut mencontoh semua apa yang di kerjakanya, bagaimana mau mnecontoh kita aja susah untuk melakukan suatu kebaikan, orang kita hidupnya lebih senang bermaksiat kepada Allah, bahkan kepada Kiai ataupun ustadz kita sering bohong dan membangkang. Maka dari itu ta ada yang mustahil di dunia ini jikalau kita telah memiliki azam dan tekat yang kuat untuk menjadi orang yang lebih baik, dalam segi ahlak dan moral. Seperti yang sering kita dengar dari ayat al-qur’an yang yangtinya “ Allah tidak akan mengubah suatu kaum melainkan mereka mengubahnya sendiri” arti ayat ini mngkin udah populr di kalangan pesantren apa lagi bagi para santrinya sendiri. Semestnya kita sebagai santri harus tergugah semangat kita, untuk berubah menjadi lebih baik dan bersemangat untuk mencari ilmu.
Untuk menjaga semangat anda tetap seimbang dan survive, maka kita bisa melakukan hal-hal seperti membuat target hidup jangka pendek, yang mana target ini bisa membuat hidup kita semakin hidup, seperti target untuk minggu ini apa, untuk bulan depan apa. Nah itu salah satu taeget jangka pendek, selain kita punya target jangka panjang kita juga punya target jangka pendek agar semangat kita tidak luntur dan selalu bersinambunagan.
            Dalam perjalanan kita pasti tidak asing dengan yang nananya rintangan dan halangan yang akan membuat kita menjadi lemah dan kalah, seperti males dan menunda-nunda pekerjaan,para santri yang sudah mengakar salah satunya menunda tugas yang di berikan guru, mereka beranggapan bisa dikerjakan laen kali masih bisa, sekarang mending kita nyantai aja bentar. Seperti itulah yang sering terjadi dikalangan pondok pesantren, disana banyak orang yang ingin sukses tetapi mereka tidak mau merasatak pahit dan beratnya rintangan yang menghadang sehingga banyak diantara mereka yang gugur dan hanya sedikit orang yang sanggup untuk tetap kuat dalam menghadapi ujian, banyak masarakat kita yang hanya bilang halah itu ma sudah takdir dari yang Kuasa mas-mas, mana mungkin orang seperti kita bisa sukses dan mapan, dengan berfikiran seperti ini kita sudah salah besar, bahkan kita sudah menyerah dan kufur dari nikmat yang telah Allah berikan, bahkan Allah sangat benci kepada hamba yang kufur terhadap nikmat-Nya. Tetaplah percaya bahwa Allah selalu bersama kita dan akan mengabulkan apa yang kita hajatkan karena Allah itu bagaimana perasangka hambanya, selain itu Allah juga ga akan mengubah nasib seseorang melainkan mereka mengubahnya sendiri.  Istilah barat bilang, "No Pain No Gain" (Tanpa sebuah kesakitan takan ada yang anda dapatkan).
            Kita juga bisa meningkat kan semangat kita dengan memilih kata motivasi, kata yang dapat memberikan semangat bagi hidup kita, yang mudah di ingat dan memiliki arti yang luar biasa, biasanya dengan kata kata seperti ini maka hidup kita akan terasa berbeda seperti kata kata “man jada wajada”yang mana kata kata ini yang telah memotivasi penulis buku lima menara Ahmad Fuadi yang sekarang telah menjadi penulis profesional dan berkeliling dunia hanya karena sebuah kata-kata yang diajarkan oleh gurunya yang dapat meledakkan semangat dan potensi hidupnya, ini telah terbukti bahwa bagaimana dasyatnya sebuah kata-kata. Yang membuat diri kita tadinya hanya seorang biasa kini menjadi orang yang luar biasa.
            Dan yang terahir dan terpenting adalah berdoa dan berusaha karena segala penentu dari semua usaha kita adalah Allah SWT. Jadi jangan lupakan sesekali untuk berdoa dam memohon kepanyanya agar selalu dijaga niat dan semangat kita untuk tetap konsisten dalam menuntut kesuksesan yang akan mendatang, seandainya kita hanya mengandalkan usaha kita saja itu namanya orang yang pincang. Dan jika kita hanya berdoa saja itujuga tidak baik karena ta ada doa yang akan terkabul tanpa usaha. Dan tak kan ada usaha yang berhasil tanpa di sertai berdoa.Jadi intinya dua duanya sama pentingnya baik usaha maupun berdoa.
            Itu hanya sebagian tpis atau apalah yang mungkin bisa membantu kita dalam menjada dan merawat semangat kita, semuga dengan apa yang telah kami tulis ini dapat memberikan maanfaat khususnya bagi diri sendiri dan umumnya bagi sipembaca.
Beberapa inspirasi:
Semangat timbul dari wejangan kiai.
Semangat timbul karena faktor uang yang mencukupi. (tiada kata semangat bagi orang kere.. ooops)



Jumat, 28 November 2014

Keluar dari zona nyaman

Lakukanlah sesuatu yang bernilai, hanya karenanya-lah Anda akan menjadi seorang yang bernilai.
Mario Teguh
Tinggal nyaman di dalam comfort zone alias zona nyaman ibarat katak dalam tempurung. Apa yang kita tahu dan alami itu-itu saja. Pada gilirannya, apa yang kita dapat, yach, hanya itu-itu saja juga. Atau, lebih parah lagi, zona nyaman kita menjadi tidak lagi nyaman karena serbuan dari dunia luar. Apa lagi kita yang setatusnya masih santri, yang harusnya giat-giatnya dalam menuntut ilmu malah asik-asikan, santai-santaian, dan bahkan mengabaikan ilmu yang di berikan oleh para ustadz, atau para kiai. Selain itu banyak juga santri yang menghabiskan hari-harinya hanya dengan bersandau gura di kamar, yang lebih menghawatirkan banyak santri yang sudah berani melanggar peraturan yang di tetapkan pondok, hanya karena mereka menginginkan kebebasan, kebesan tak selamanya akan terasa menyenangkan, bahkan kebebasan tak jarang menghantarkan kepada kesengsaraan. Ada suatu pepatah mengatakan bahwa penyesalan itu selalu datang terakhir. Mungkin kita saat ini belum merasakan yang namanya penyesalan, penyesalan itu akan kita rasakan setelah kita terjun kemasyarakat, yang mana tuntutan demi tuntutan akan selalu menghantui. Untuk itu, kita perlu menata pikiran sedemikian rupa sehingga pemikiran-pemikiran negatif, yang tidak mendukung dapat dihilangkan. Merubah persepsi dapat membantu kita mengurangi rasa cemas dan takut berada di dalam situasi yang tidak menentu. Selain merubah persepsi, masih ada beberapa cara untuk keluar dari zona nyaman.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita simak penjabarannya berikut ini.
Belajar Sesuatu Yang Baru
Setidaknya, mempelajari sesuatu yang baru memiliki dua keuntungan. Yang pertama, kita membiasakan diri berada di dalam situasi yang baru. Yang ke dua kita bisa mendapatkan pengalaman yang bakal terkesan dan tak kan terlupakan. Sebagai santri kita harus memiliki jiwa-jiwa petualang yang mana kita harus berani dalam mencoba hal baru, karena dengan mencoba kita akan tau seberapa kemampuan kita, baik itu mencoba belajar secara otodidak atau belajar menyampaikan atau mengajar yang baik. Karena kesempatan mencoba itu hanya ada satu kali. Dan biasanya kesempatan kedua tidak akan seindah kesempatan pertama. Maka beranilah dalam mencoba hal baru, jangan pernah menyanyiakan hidup kita yang hanya sekali ini. Ingat hidup hanya sekali gunakanlah sebaik mungkin hidup yang singkat ini agar kehidupan kita memiliki makna yang berarti.
Perluas Sudut Pandang
Untuk keluar dari zona nyaman, kita perlu memperluas perspektif kita. Ini dikarenakan, situasi baru harus didekati dengan perspektif yang berbeda. Orang-orang yang berada di dalam situasi itu memiliki pandangan yang sama sekali berbeda dengan pandangan kita. Sehingga harus banyak wawasan dan pengetahuan yang kita miliki, dengan pengetahuan dan keteramplan kita dapat memperluas sudut pandang, memperluas sudut pandang sangat penting karena seiring berjalanya waktu semakin terbuka luas globalisasi. Untuk menyikapi itu kita perlu yang namanya menambah wawasan pengetahuan agar tida tertinggal zamaz.
Tentukan Tujuan
Keluar dari zona nyaman akan berkali lipat lebih sulit manakala kita tidak memiliki tujuan yang jelas. Ini sama artinya kita tidak memiliki persiapan. Kita sama sekali buta dengan situasi baru; Kita sama sekali tidak tahu apa yang ada di luar sana. Jika kita tidak siap dengan kegagalan, maka keluar dari zona nyaman justru akan membuat kita jera. Tujuan merupakan salah satu mengapa kita hidup, seandainya kita hidup tapi tak memiliki tujuan maka sama artinya kita dengan mayat hidup, yang hanya menghabiskan waktunya dengan luntang lantung tak jelas kemana hidup hanya mengikuti arah angin. Seorang santri harus memiliki tujuan yang jelas, karena mereka dididik, dijauhkan dari orang tua dan sebagainya hanya untuk membentuk jati diri dan memiliki tujuan yang jelas, sehingga jikalau kita keluar kita sudah memiliki paning dan tujuan yang jelas, apa gunanya jikalau kita mondok lama-lama tapi tak memiliki tujuan sama sekali hanya akan membuang –buang usia. Selain itu tak ada gunanya. Begitulah pentingnya pembinaan pesantren dalam membentuk kepribadian dan tujuan yang jelas penghasil insan pemimpin yang berkualitas.
Bergaul dengan orang yang berbeda
Kita sering kali memilih teman atau rekan karena memiliki kesamaan. Lakukan sebaliknya, cobalah menemukan seseorang yang lebih gila dari Anda. Gila disini bukan gila dalam tanda kutip, tapi gila dalam hal yang bermanfaat bagi semua orang bukan hanya bagi dirinya sendiri.
Bergaul dengan siapa saja boleh tak ada larangan dan tak ada pilih memilih, hanya bagaimana kita menyikapi pergaulan tersebut. jangan sampai pergaulan yang menjerumuskan kita, tapi bagaimana kita yang harus menjerumuskan teman kita ke jalan yang lebih baik, itulah yang paling sulit untuk dilakukan, apalagi kehidupan di pondok yang mana yang paling banyak pengikiunya mereka yang berhak untuk menentukan, bahkan mereka semena-menanya dengan yeman yang tak sependapat dengan pikiranya, ini yang harus kita ubah.
Bayangkan keberhasilan Anda
Jika bersedia menghabiskan beberapa menit dari setiap hari yang Anda jalani untuk memvisualisasikan kesuksesan, Anda akan lebih bersedia mengambil risiko. Biarkan otak Anda istirahat dan melamun sejenak dan Anda akan kagum pada hasilnya. Karena membayangkan kesuksesan bukan lah hal yang sia-sia, itu dapat meningkatkan semangat kita ketika semangat kita sedang melemah, kita sering merasakan yang namanya futur semangat, bahkan semua orang pernah merasakanya dalam hidup yang mereka jalani, ta ada satu pun manusia yang tak mernah yang namanya futur semangat, nah salah satunya dengan membayangkan keberhasilan dan kesuksesan kita, agar semangat kita kembali pulih.
Berdo’a dan Tawakal
Ini adalah langkah terahir yang harus kita lakukan, setelah semua tips dan usaha kita lakukan yakni berdoa dan tawakal, karena segala sesuatunya bukan kita yang dapat menentukanya, Allahlah segala penentu perkara, dengan didorong dengan Doa dan tawakal keinginan kita lebih mudah terkabul, bukan berarti setiap usaha dan diiringi dengan doa dan tawakal pasti terkabul, belum tentu seandainya keinginankita tak terkabul maka itu bukan yang terbaik buat kita, tapi Allah telah memilihkan pilihanya yang terbaik untuk hambanya yang terbaik. Karena Allah lebih mengetahui apa yang kita tidak ketahuilah. Percayalah bahwa Allah tak akan pernah membawa hambanya ke jurang kesengsaraan, Allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik buat hamba-hambanya, tapi kita sering salah dalam memaknai kegagalan , kita sering menyalah kan Allah yang melakukanya. Mulai ini kita harus selalu berperasangka yang baik terhadap Tuhan kita, karean ada ayat dalam al-quran yang mengatakan bahwa Allah itu gimana hambanya seandainya hambanya berpikiran bik dengan-Nya maka ia akan melakukan kebaikan pada hambanya, dan sebaliknya..
 By: Iqbal S